Kapasitor Pada Motor

Tahu capasitor bank? Pasti ente tahu lha, itu lho tabung berfungsi sebagai celengan listrik dari aki sebelum disalurkan. Biasanya sih dipakai untuk keperluan audio, supaya accu enggak tekor dan tetap awet meski menggunakan watt besar.
Nah, di motor pun bisa dipakai bila sampeyan mengunakan variasi yang banyak menyedot arus. Seperti lampu rotator, strobo, spot light, klakson dan audio. Walaupun pakai aki 12 volt enggak bakal ngedrop meski semua perangkat aktif.
Capacitor bank atau bisa diesbut kapasitor bank fungsinya sebagai penyetabil dari aki yang ditampung dulu dan baru disalurkan. “Tetapi ada maksimalnya, nggak boleh over dari daya yang sanggup dikeluarkan oleh kapasitor bank,” ucap Wira Sentosa dari SACH (Specialist Auto Colour Speedo) di Pondok Gede, Bekasi.
Biasanya di buku petunjuk kapisitor bank dicantumkan daya yang sanggup ditampung dan dikeluarkan. Misal 500 watt atau 1.000 watt, lebih dari ketentuan bakal tekor.
Untuk di motor sih cukup pakai kapasitor bank 0,5 farad (f). Dapat melayani pemakaian arus sampai 500 watt. Tetapi jangan lupa kalau beli, pastikan tegangannya harus 12 volt.
Untuk mencarinya tinggal datangi toko audio. Harga tergantung merek, buatan Taiwan berkisar Rp 450-600 ribu. “Sanggup melayani sekaligus lampu, audio, klakson, rotator sampai spot light,” tegas Wira.
Untuk pemasangan kabel plus (+) dan minus (-) dari aki dipasang ke terminal + dan – di kapasitor. Begitu juga dengan kabel yang semula ngambil langsung dari aki dipindahkan ke terminal kapasitor (lihat skema). “Enggak sulit kok masangnya, tinggal dipararelkan,” lanjutnya.
Karena ukuran kapasitor besar, sulit untuk menyimpannya. Bagi pemilik skubek sih gampang tinggal ditaruh dalam bagasi bawah jok. Lain hal di bebek atau sport yang harus disiasati tempatnya. Bisa di depan, belakang atau samping. 
Tinggal didesain sehingga membuat tampilan tunggangan jadi tetap menawan dan fungsional. 


Capacitor fungsinya adalah sebagai penyimpan muatan listrik yang secara kasar, kerjanya mirip accu /batere, namun dalam waktu yang relatif singkat muatan yg tersimpan dalam capacitor akan habis, tergantung dengan beban (load) yang terhubung, dan kapasitas (dlm Farad) capasitor tersebut. Analoginya adalah dengan bak penampungan air di tower yang kerannya dibuka lebar-lebaaar.........Saat capasitor dihubungkan dengan sumber tegangan (pompa air hidup)....,muatan terisi penuh (bak penuh),dan jika sumber tegangan dilepas (pompa air mati)....,muatan akan habis (bak kosong)...en kudu diisi lagi...begitu seterusnya..... sedangkan Kalau Accu,analoginya bak penampungan air yang volumenya besar (AH),dengan tinggi tower sama(Voltage),dan mengisi airnya lebih lama (charging time),dan membuangnya otomatis relatif lebih lama (tergantung beban (watt) terpasang).............En.....Capasitor pada aplikasi mongtor :

• Berfungsi sebagai pembantu Accu untuk penahan beban berat secara tiba-tiba (fungsi stabiliser DC)..agar saat beban besar di-on kan,..beban2 lain tidak terganggu (lampu merdup,klakson keong mrepet bunyinya, atawa saat misalnya lampu depan menyala dan electric starter ditekan.......dsb....
• Capasitor tidak bisa bekerja sendiri tanpa Accu (sumber tegangan)
• Capasitor bukan sebagai penambah kapasitas Accu/ tidak memperbesar Ah
• Capasitor tidak terlalu memberi efek berarti pada aplikasi beban listrik standar motor kita,...kecuali jika pasang Audio Motor dg subwoofer lumayan besar..atau klakson super keong...bla..bla..
• Pemasangan kapasitor tidak mengganggu sistem kelistrikan Tigi...sepanjang masangnya betul en tidak terbulak polaritasnya...bisa meledug
• Tegangan maksimum / sisa yang ada di kapasitor di motor kecil, hanya 12-15VDC (sesuai tegangan Accu),tidak membahayakan secara sengatan namun saat short (pole+ dan- nya terhubung logam),dengan kapasitas 1 Farad,lumayan bikin percikan api...en bikin kuaget...