Setelah mengetahui tegangan dan arus yang dibutuhkan LED, maka tentu akan muncul pertanyaan bisa gak sih diaplikasikan ke motor kita ? Jawabnya bisa. Tentunya pemasangan LED harus mengikuti aturan/rumus berikut :
V=I.R
Dimana :
V = voltage/tegangan (volt)
I = current/arus (Ampere)
R = resistansi (hambatan) (Ohm)
Contoh perhitungan penggunaan LED :
Single LED
CTH warna LED biru (super blue) memerlukan tegangan 3.6V dan arus sebesar 20mA. Maka diperlukan rangkaian sbb :
Karena arusnya kecil, maka gunakan dioda 1A saja biar ukurannya juga kecil (makin besar arusnya, bentuk dioda jg semakin besar). Ters bagaimana menentukan nilai resistornya ?
Ini rumusannya :
R=V/I ---> R=(Vs-Vled)/I
P = V.I
Dimana:
R = resistansi/hambatan
Vs = tegangan sumber (aki) (Volt)
Vled = tegangan LED (volt)
I = arus led (ampere)
P = daya
Perhitungannya begini :
R = (Vs-Vled)/I ---> = (12-3.6)/0.02
R = 420Ohm
Nilai resistor yg dibutuhkan 420Ohm, pembulatan ke atas terdekat 470Ohm
Daya resistor yg diperlukan :
P=V.I ---> (12-3.6)x0.02 = 0.168watt, pembulatan ke atas terdekat 1/4watt.
Jadi resistor yg diperlukan adalah 470Ohm 1/4watt
LED secara seri
cTH menggunakan LED orange jenis ultraflux yg membutuhkan arus sampai 50mA (tidak ada di tabel). Tiap baris terdiri dari 4 buah LED. Tegangan yg digunakan umumnya sama dengan LED orange biasa yakni 2.2V.
Nilai resistor yg diperlukan
R = [12 - (4X2.2)]/0.05 ---> = (12-8.8)/0.05
R = 64Ohm, pembulatan nilai ke atas 68Ohm
Daya resistor yg diperlukan
P = V.I ----> [12 - (4X2.2)]x 0.05 = 0.16watt, pembulatan ke atas 1/4watt.
1 komentar:
Write komentarMantabb
Reply